Minggu, 23 Oktober 2011

Sumbangan Umat Islam Terdahulu


Sebuah buku yang menurut saya bagus untuk di baca. Buku yang menuliskan bagaimana sebenarnya kita menjadi makhluk yang cemerlang, bukan hanya di dunia tetapi juga cemerlang dalam mendapatkan kebahagiaan akhirat. Saya mengatakan bagus untuk di baca karena buku ini berlandaskan pada Al-Qur’an artinya kalimat maupun kata yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah benar dan merupakan panduan manusia dalam menjalankan aktivitasnya baik yang berhubungan dengan dunia maupun akhirat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman para ilmuwan muslim terdahulu bagi perkembangan dunia sekarang atau dengan kata lain pembuktian bahwa jika kita (umat islam) benar-benar menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai induk dari segala urusan maka akan terlihat bahwa umat islam adalah umat yang terbaik di muka bumi (QS. Ali-Imran). Salah satu kutipan kalimat dalam Al-Qur’an yang di tulis pada cover buku ini adalah “Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya” (QS. Al-Anbiya[21] : 10).
Buku yang berjudul Al-QUR’AN FOR LIFE EXCELLENCE Tips-Tips Cemerlang dari Al-Qur’an. Buku ini terdiri dari 36 tips menjadi cemerlang dalam arti kata yang sebenarnya. Tips yang bisa saya ringkas dalam buku ini adalah tips 4 : Cemerlang dengan Ilmu Terkini. Tips ini menceritakan peran ilmuwan muslim terdahulu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang. Tips ini saya ambil karena menurut saya dapat memacu kembali semangat umat islam dalam berkarya karena sebenarnya kita umat islam memiliki potensi yang besar dalam berkembang.
Berikut adalah ringkasan dalam buku ini mengenai peran beberapa ilmuwan muslim terdahulu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang, yaitu:

Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (936-1013 M)
Meciptakan banyak alat bedah seperti alat pemeriksaan telinga dan saluran kencing. beliau adalah orang pertama yang mengenal betul penyakit hemofilia yang merupakan penyakit turunan atau genesis. kitab beliau At-Tafsir diterjemahkan oleh Gherard dari Cremona ke dalam bahasa Latin sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Hebrew, Prancis, dan Inggris. At-Tafsir menjadi bahan rujukan selama 5 (lima) abad di Universitas Salerno Italia, Montpellier di Prancis dan beberapa Universitas lain di Eropa. menurut Dr. Campbell, di dalam History of Arab Medicine, di Eropa prinsip-prinsip sains kedokteran yang diutarakan oleh Zahrawi sebenarnya mengungguli Galen.
Abu Ali Hasan bin Haithman (965-1040 M)
Beliau membuat penelitian tentang cahaya termasuk cahaya pada waktu matahari terbit. Beliau adalah orang pertama yang dapat menjelaskan bagian-bagian mata dan proses penglihatan. Bukunya Al-Manadhir diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Begitu juga buku-bukunya yang berkaitan dengan cahaya dan warna pada waktu matahari terbit. Tokoh-tokoh sains Barat, seperti Roger Bacon, Pole Witelo (Vitellio) dan yang lainnya banyak merujuk pada tulisan Haitham ini.
Ibnu Sina (980-1037 M)
Beliau adalah orang pertama yang menjelaskan penyakit radang selaput otak atau meningitis. Sumbangan beliau paling besar adalah buku pengobatan yang berjudul Al-Qanun. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard dari Cremona pada abad ke-12 dan menjadi buku teks di sekolah-sekolah kedokteran yang terkenal pada abad ke-20, Dr. William Osler, pengarang buku Evolution of Modern Sains berkata, “Qanun” menjadi buku rujukan utama dalam bidang kedokteran lebih lama daripada buku-buku lainnya.
Yaqub Ibn Ishaq Al-Kindi (800-873)
Merupakan orang pertama yang menetapkan kaidah penetapan dosis dalam penggunaan obat-obatan pada zamannya. Kurang lebih 250 buah buku telah beliau tulis dan beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard dari Cremona. Cardano menganggap Al-Kindi sebagai salah seorang dari 12 orang pemikir agung di dunia pada Abad Pertengahan.
Abu Abdullah Al-Battani (868-929)
Penemuan beliau yang sampai sekarang digunakan yaitu menetapkan tahun syamsiah dengan 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Beliau juga menonjol dalam bidang trigonometri dan matematika, memperinci kaidah perhitungan dengan menggunakan konsep sinus dan tangen. Buku-buku beliau di bidang astronomi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Copernicus di dalam bukunya De Revolutionibus Orbium Clestium menyatakan beliau berutang budi pada Al-Battani.
Mohammad Ibn Zakariya Ar-Razi (864-930 M)
Penyakit campak dan cacar adalah orang pertama yang menemukan. Beliau juga penggagas bidang kedokteran anak, ibu hamil, dan penyakit mata. Buku Al-Hawi adalah ensiklopedia kedokteran terbesar pada zamannya dan dikenal dengan Continens dalam bahasa Latin. George Sarton dalam History of Science menyatakan bahwa Ar-Razi adalah seorang tokoh kedokteran Islam yang paling terkemuka pada Abad Pertengahan.
Jabir Ibn Haiyan (meninggal 803 M)
Beliau berhasil melaksanakan prosedur sains seperti pengkristalan, penyulingan, kalsinasi, sublimasi, dan pemadatan. Buku-buku beliau, seperti Kitab Al-Kimya dan Kitab Al-Sab’een diterjemahkan dalam bahasa Latin. Buku ini menjadi populer di Barat selama beberapa abad lamanya. Beberapa unsur kimia yang digunakan Jabir masih dikenal sampai saat ini, seperti Alkalin, dll. Pemikir Barat Max Mayerhaff berkata bahwa pengembangan imu kimia modern di Eropa tidak dapat dipisahkan dari Jabir Ibn Haiyan.
Mohammad Ibn Musa Al-Khawarizmi (meninggal 840 M)
Khawarizmi sangat terkenal di bidang ilmu matematika. Beliau adalah penggagas ilmu aljabar. Bahkan, nama aljabar diambil dari nama buku beliau Al-Jabr wal-Muqabilah. Konsep algoritma diberi nama mengikuti namana, yaitu Khawarizmi. Menurut pemikir Barat Philip K. Hitti, Khawarizmi banyak memengaruhi barat dari sudut ilmu matematikanya yang mengalahkan para penulis lain.

Itulah beberapa tokoh atau ilmuwan islam terdahulu yang memiliki banyak pengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi zaman sekarang. Hal seperti inilah yang sepatutnya kita ikuti agar umat islam kembali berjaya dan menunjukkan kemanfaatannya bukan hanya untuk kita tetapi untuk dunia. Karena dalam Al-Quran mengatakan bahwa “kita (umat islam) adalah umat yang terbaik”. Kalimat ini akan berlaku jika umat islam benar-benar menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai induk dan petunjuk dalam setiap aktivitas kita. Semoga hal ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

kutipan dari buku berjudul " Al-qur'an For Life Excellence tips-tips cemerlang dari Al-Qur'an (tips 4). oleh Dr. Danial Zainal abidin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar